BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Metode penelitian adalah rangkaian dari cara/kegiatan pelaksanaan
penelitian dan didasari oleh pandangan filosofis, asumsi dasar, dan ideologis
serta pertanyaan dan isu yang dihadapi. Sebuah penelitian memiliki rancangan
penelitian tertentu.
Rancangan ini menjelaskan prosedur/langkah-langkah yang harus dijalani, waktu
penelitian, kondisi data dikumpulkan, sumber data serta dengan cara apa data
tersebut dibuat dan diolah. Tujuan dari rancangan ini adalah menggunakan metode
penelitian yang baik dan tepat, dirancang kegiatan yang bisa memberikan jawaban
yang benar terhadap pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian.
Jenis metode analisis penelitian secara umum
yang dapat digunakan didalam didalam suatu penelitian ada dua macam yaitu
analisis data secara kualitatif dan analisis data secara kuantitatif. Perbedaan
dari kedua jenis metode analisis ini berdasarkan pada penggunaan data yang
digunakan untuk penelitian.
Pengelolahan data penelitian akan memperoleh hasil
penelitian yang bermutu dan berbobot apabila peneliti mampu menggunakan metode
analisis yang tepat dan cermat. Jenis metode analisis penelitian yang digunakan
dengan tepat akan menambah mutu dari hasil penelitian tersebut dan berguna bagi
masyarakat luas.
Pemilihan
terhadap alat statistika dalam penelitian kuantitatif sangat tergantung pada
skala pengukuran dari variabel yang digunakan. Dalam analisis nantinya apakah
menggunakan statistik parametrik atau statistik non parametrik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang
di atas, maka rumusan masalah dari penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1.
Ada berapakah macam-macam metode analisis?
2.
Bagaimana cara pemilihan metode analisis?
3.
Apa yang dimaksud dengan pemilihan metode statistik
menurut skala pengukuran?
4.
Apa interpretasi dari hasil analisis data?
C. Tujuan Masalah
Berdasarkan latar belakang
dan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut:
1.
Untuk mengetahui macam-macam metode analisis
2.
Untuk mengetahui cara pemilihan metode analisis
3.
Untuk mengetahui pemilihan metode statistik menurut
skala pengukuran
4.
Untuk mengetahui interpretasi hasil analisis
data
BAB II
PEMBAHASAN
PENYAJIAN
DATA (TABEL DAN GRAFIK)
A. Macam-Macam
Metode Analisis
Metode penelitian adalah rangkaian dari cara/kegiatan pelaksanaan
penelitian dan didasari oleh pandangan filosofis, asumsi dasar, dan ideologis
serta pertanyaan dan isu yang dihadapi. Sebuah penelitian memiliki rancangan
penelitian tertentu.
Rancangan ini menjelaskan prosedur/langkah-langkah yang harus dijalani, waktu
penelitian, kondisi data dikumpulkan, sumber data serta dengan cara apa data
tersebut dibuat dan diolah. Tujuan dari rancangan ini adalah menggunakan metode
penelitian yang baik dan tepat, dirancang kegiatan yang bisa memberikan jawaban
yang benar terhadap pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian.[1]
Jenis metode analisis penelitian secara umum
yang dapat digunakan didalam didalam suatu penelitian ada dua macam yaitu
analisis data secara kualitatif dan analisis data secara kuantitatif. Perbedaan
dari kedua jenis metode analisis ini berdasarkan pada penggunaan data yang
digunakan untuk penelitian.[2]
1.
Kualitatif
Metode analisis data secara kualitatif adalah
suatu metode penelitian yang menggunakan data yang berdasarkan tabel, grafik
atau angka yang telah tersedia. Kemudian data tersebut dilakukan penguraian dan
penafsiran. Hasil dari menganalisa data akan diperoleh gambaran yang berurutan
tentang suatu kejadian atau suatu kejadian.
Pada analisis ini tidak menggunakan alat
statistik, akan tetapi dilakukan dengan membaca tabel-tabel, grafik-grafik,
atau angka-angka yang tersedia kemudian melakukan uraian dan penafsiran.
2.
Kuantitatif
Metode analisis data secara kuantitatif
adalah suatu metode penelitian yang menggunakan suatu alat statistik. Analisis
data yang menggunakan alat statistik harus berdasarkan pada dasar-dasar
statistik.
Alat statistik yang digunakan ada dua macam
yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Apabila ditinjau dari
jumlah variabel yang dianalisis yaitu analisis univariat menggunakan 1
variabel, analisis bivariat menggunakan 2 variabel dan analisis multivariat
yang menggunakan 3 variabel atau lebih.
Data kuantitatif diolah dan dianalisis dengan
menggunakan statistik. Penentuan teknik statistik. Yang akan didasarkan kepada
dua faktor, yaitu tujuan penelitian dan jenis data yang akan dianalisis.[3]
B.
Pemilihan Metode Analisis
Pemilihan metode analisis yang akan digunakan
dapat mempertimbangkan kesesuaian metode dengan penelitian, kehandalan metode,
kepekaan metode, kemudahan metode, kepraktisan dan keamanan. Metode penelitian
dengan pendekatan kuantitatif analisis data berdasarkan kebudayaan masyarakat
dan hasilnya dianalisis dengan teori yang objektif. Dalam
pendekatan kuantitatif, syarat pertama yang harus terpenuhi adalah alat uji
statistik yang akan digunakan harus sesuai. Pertimbangan dalam memilih alat uji
statistik yaitu:
1)
ditentukan oleh pertanyaan untuk apa
penelitian tersebut dilakukan.
2)
ditentukan oleh tingkat/skala, distribusi,
dan penyebaran data.
3)
luasnya pengetahuan statistik yang dimiliki.
4)
ketersediaan sumber-sumber dalam hubungannya
dengan perhitungan dan penafsiran data.
Sedangkan penelitian dengan pendekatan
kualitatif akan mengungkapkan gejala yang ada didalam masyarakat secara
sistematis dan memberikan kejadian yang sebenarnya sehingga tidak dapat ditolak
kebenarannya. Metode penelitian dengan pendekatan kualitatif ini memusatkan
perhatian pada prinsip umum yang mendasari perwujudan dan satuan gejala yang
ada. Analisis yang dilakukan adalah gejala sosial dan budaya dengan menggunakan
kebudayaan masyarakat yang bersangkutan untuk memperoleh pola yang berlaku.
Kemudian pola tersebut dianalisis dengan teori yang objektif.
Beberapa faktor yang dapat dipertimbangkan
untuk memilih metode analisis penelitian yaitu sampel yang digunakan, lama
waktu yang dibutuhkan, tingkat penelitian yang diharapkan, peraturan yang ada, keberadaan
prosedur penelitian dan biaya yang dibutuhkan untuk proses penelitian.
Hasil penelitian tergantung dari kemampuan
peneliti untuk menghasilkan suatu pemecahan masalah yang bermutu. Metode
analisis penelitian hanya merupakan sebuah alat bantu untuk memecahkan masalah
yang akan diteliti. Walaupun metode analisis yang digunakan sangat canggih
belum tentu dapat memberikan hasil penelitian yang memuaskan.
Pengelolahan data penelitian akan memperoleh
hasil penelitian yang bermutu dan berbobot apabila peneliti mampu menggunakan
metode analisis yang tepat dan cermat. Jenis metode analisis penelitian yang
digunakan dengan tepat akan menambah mutu dari hasil penelitian tersebut dan
berguna bagi masyarakat luas.
C. Pemilihan
Metode Statistik Menurut Skala Pengukuran
Pemilihan
terhadap alat statistika dalam penelitian kuantitatif sangat tergantung pada
skala pengukuran dari variabel yang digunakan. Dalam analisis nantinya apakah
menggunakan statistik parametrik atau statistik non parametrik. Bila dalam
analisis kuantitatif tersebut dimana skala ukuran variabel adalah nominal atau
ordinal umumnya menggunakan statistik non parametrik. Apabila skala yang
digunakan adalah interval atau rasio maka statistik yang digunakan adalah
statistik parametrik. Walaupun demikian untuk skala interval atau rasio dapat
juga menggunakan alat statistik non parametrik namun banyak sekali kehilangan
informasi yang dimiliki oleh data interval atau rasio tersebut.[4]
Penggunaan
statistik parametrik dan non parametrik untuk menganalisis data khususnya
menguji hipotesis. Untuk menggunakan statistik parametrik dan non parametrik
dalam suatu analisis sangat tergantung pada macam data dan bentuk hipotesis
yang diajukan. Contoh statistik parametrik antara lain: korelasi product
moment, korelasi parsial, korelasi ganda, regresi, analisis varian dan
sebagainya. Contoh statistik non parametrik adalah: Chi kuadrat, Mann-Whitney,
Mc Memar, Cochran, Coefisien Contingency. Korelasi Rank Spearman, Kruskal
Wallis dan sebagainya.
Menurut
Sugiono, hipotesis deskriptif yang akan diuji dengan statistik parametrik
menggunakan dugaan terhadap nilai dalam satu sample, dibandingkan dengan
standar, sedangkan hipotesis deskriptif yang akan diuji dengan statistik non
parametrik merupakan dugaan ada tidaknya perbedaan secara signifikan nilai antar
kelompok dalam satu sampel.
Hipotesis
komparatif merupakan dugaan ada tidaknya perbedaan secara signifikan
nilai-nilai 2 kelompok atau lebih. Hipotesis asosiatif adalah dugaan terhadap
ada tidaknya perbedaan secara signifikan niai-nilai 2 kelompok atau lebih.
Hipotesis asosiatif adalah dugaan terhadap ada tidaknya hubungan secara
signifikan antara dua variabel atau lebih.
Di
bawah ini diberikan tabel yang berisi tentang penggunaan statistik parametrik
dan non parametrik untuk menguji hipotesis.
Macam data
|
Bentuk Hipotesis
|
|||||
Deskriptif (satu variabel atau satu sample)
|
Komparatif (2 sampel)
|
Komparatif (lebih dari dua sampel)
|
Asosiatif
|
|||
Relatif
|
Independen
|
Relatif
|
Independen
|
|||
Nominal
|
Binomial
X2
satu sampel
|
Mc
Memar
|
Fisher
Exact Probability
X2
dua sampel
|
Cochran
Q
|
X2
untuk k sampel
|
Contingency
Coefficient
|
Ordinal
|
Run
Test
|
Sign
Test
Wilcoxon
Matched Pairs
|
Median
Test
Mann
Whitney Test
Kormogorov
Semmirnov
Wald
Wolfowitz
|
Priedman
Two Way
Anova
|
Median
Extension
Kruskal
Wallis one Way Anova
|
Spearman
Rank Correlation
Kendall
Tahu
|
Interval
Rasio
|
t-test
|
t-test
of relative
|
t-test
independent
|
One-Way
Anova
Two-Way
Anova
|
One-Way
Anova
Two-Way
Anova
|
Korelasi
product moment
Korelasi
parsial
Korelasi
ganda
Regresi
sederhana dan ganda
|
Hipotesis
penelitian yang akan diuji dalam penelitian berkaitan erat dengan perumusan
masalah yang diajukan. Walaupun tidak setiap penelitian harus ada
hipotesisnya, tetapi setiap penelitian harus merumuskan masalah.
Untuk
mencari pengaruh varian variabel dapat digunakan teknik statistik yaitu dengan
menghitung besarnya koefisien determinasi. Koefisien determinasi dihitung
dengan menguadratkan koefisien korelasi yang telah sitemukan dan selanjutnya
dikalikan dengan seratus persen (100%).
Misalnya jika ditemukan korelasi positif dan
signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikat sebesar 0,80 ini
berarti bahwa koefisien determinasi sama dengan 0,802 = 0,64. Jadi dapat
disimpulkan bahwa varian yang terjadi pada variabel dependen 64% dapat
dijelaskan melalui varians yang terjadi pada variabel bebas. Dan sisanya
sebesar 36% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak masuk dalam model.[5]
Interpretasi Hasil-Hasil Analisis Data
Untuk interpretasi yang didasarkan atas statistik deskriptif khususnya tabulasi
silang ada ketentuan atau aturan yang perlu diperhatikan. Jika diasumsikan ada
satu variabel yang bertindak sebagai variabel pengaruh dan satunya lagi sebagai
variabel terpengaruh maka arah perhitungan untuk tabulasi silang selalu
dihitung searah dengan variabel pengaruhnya.
Dalam menginterpretasikan tabulasi
silang tersebut dengan membandingkan angka persen pada sel tabel searah dengan
variabel pengaruhnya. Interpretasi hasil penelitian dilakukan untuk mencari
makna dan implikasi yang lebih luas dari hasil-hasil penelitian. Interpretasi
hasil analisis dapat dilakukan dengan dua cara yaitu sebagai berikut:
1.
Interpretasi
secara terbatas karena peneliti hanya melakukan interpretasi atas data dan
hubungan yang ada dalam penelitiannya.
2.
Peneliti
mencoba mencari pengertian yang lebih luas tentang hasil-hasil yang telah
didapatkannya dari analisis.
Interpretasi secara terbatas karena
peneliti hanya melakukan interpretasi atas data dan hubungan yang ada dalam
penelitiannya. Interpretasi ini dalam pengertian sempit tetapi paling sering
dilakukan. Pada waktu menganalisis data penelitian, secara otomatis peneliti
membuat interpretasi dimana analisis dan interpretasi yang dilakukan sangat
erat hubungannya karena keduanya dilakukan hampir bersamaan. Apabila peneliti
mencoba mencari pengertian yang lebih luas tentang hasil-hasil yang telah
didapatkannya dari analisis. Hal ini dilakukan oleh peneliti dengan cara
membandingkan hasil analisis dengan kesimpulan peneliti lain dan dengan
menghubungkan kembali interpretasinya dengan teori. Tahap ini sangat penting
dilakukan, namun sering tidak dilakukan oleh peneliti social. Misalnya suatu
penelitian menggunakan teknik korelasi untuk mencari hubungan dua variabel.
Setelah dihitung diperoleh hasil
koefisien korelasi yang cukup tinggi (r = 0,85) dengan tingkat signifikansi
0,001, tahap inilah yang dinamakan analisa. Proses analisa kemudian dilanjutkan
dengan menginterpretasikan koefisien korelasi yang diperoleh tersebut. Dalam
proses interpretasi ada serangkaian pertanyaan yang harus dijawab oleh seorang
peneliti yaitu sebagai berikut ini:
1.
Apakah
arti koefisien korelasi 0,85 tersebut?
2.
Apakah
arti yang lebih luas dari penemuan tersebut bila dibandingkan dengan hasil
penelitian-penelitian terdahulu?
Arti koefisien korelasi 0,85 ini
adalah karena nilainya tinggi dan signifikan dapat dikatakan bahwa korelasi
yang tinggi dapat disimpulkan bahwa hubungan yang tinggi antara variabel yang
satu dengan variabel yang lainnya bukan terjadi secara kebetulan tetapi secara
sistematis. Maka dapat dikatakan hipotesis tersebut didukung oleh observasi
atau realitas, dengan demikian hasil ini dapat dikatakan mendukung teori dengan
konsisten.
Pada garis besarnya analisis dalam
penelitian sosial dapat dibagi kedalam dua (2) kelompok yaitu sebagai berikut:
analisis untuk katagorikal dan analisis untuk data bersambung.
Metode analisis dengan data
katagorikal ini menggunakan metode tabulasi silang. Sedangkan data yang
berkesinambungan biasanya menggunakan alat statistik seperti distribusi
frekwensi, ukuran kecenderungan sentral, analisis perbedaan, analisis varians,
analisis multi variat dan sebagainya.
D. Interpretasi Hasil Analisis Data
Untuk
interpretasi yang didasarkan atas statistik deskriptif khususnya tabulasi
silang, ada ketentuan atau aturan yang perlu diperhatikan. Jika diasumsikan ada
satu variabel yang bertindak sebagai variabel pengaruh dan satunya lagi sebagai
variabel terpengaruh, maka arah perhitungan untuk tabulasi silang selalu
dihitung searah dengan variabel pengaruhnya. Dalam menginterpretasikan tabulasi
silang tersebut dengan membandingkan angka persen pada set tabel searah dengan
variabel pengaruhnya.[6]
Interpretasi
hasil penelitian dilakukan untuk mencari makna dan implikasi yang lebih luas
dari hasil-hasil penelitian. Interpretasi hasil analisis dapat dilakukan dengan
dua cara, yaitu:
Interpretasi
secara terbatas karena penelitian hanya melakukan interpretasi atas data dari
hubungan yang ada dalam penelitiannya. Interpretasi ini dalam pengertian
sempit, tetapi paling sering dilakukan. Pada waktu menganalisis data penelitian
secara otomatis peneliti membuat interpretasi dimana analisis dan interpretasi
yang dilakukan sangat erat hubungannya karena keduanya dilakukan hampir
bersamaan.
Cara
kedua dapat dilakukan apabila penelitian mencoba mencari pengertian yang lebih
luas tentang hasil-hasil yang telah didapatkannya dari analisis. Hal ini
dilakukan oleh peneliti dengan cara membandingkan hasil analisis dengan
kesimpulan peneliti lain dan dengan menghubungkan kembali interpretasinya
dengan teori. Tahap ini sangat penting untuk dilakukan, namun sering tidak dilakukan
oleh peneliti sosial.
Pada
garis besarnya analisis dalam penelitian sosial dapat dibagi ke dalam 2
kelompok, yaitu analisis untuk katagorikal dan analisis untuk data
bersambungan. Metode analisis dengan data katagorikal ini menggunakan metode
tabulasi silang. Sedangkan data yang berkesinambungan biasanya menggunakan alat
statistik seperti distribusi frekuensi, ukuran kecenderungan sentral, analisis
perbedaan, analisis varians, analisis multivarians, dan sebagainya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Metode penelitian adalah rangkaian dari cara/kegiatan pelaksanaan
penelitian dan didasari oleh pandangan filosofis, asumsi dasar, dan ideologis
serta pertanyaan dan isu yang dihadapi. Sebuah penelitian memiliki rancangan penelitian tertentu. Rancangan ini menjelaskan prosedur/langkah-langkah yang harus
dijalani, waktu penelitian, kondisi data dikumpulkan, sumber data serta dengan
cara apa data tersebut dibuat dan diolah. Tujuan dari rancangan ini adalah
menggunakan metode penelitian yang baik dan tepat, dirancang kegiatan yang bisa
memberikan jawaban yang benar terhadap pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian.
Jenis metode analisis penelitian
secara umum yang dapat digunakan didalam didalam suatu penelitian ada dua macam
yaitu analisis data secara kualitatif dan analisis data secara kuantitatif.
Perbedaan dari kedua jenis metode analisis ini berdasarkan pada penggunaan data
yang digunakan untuk penelitian.
Pertimbangan
dalam memilih alat uji statistik yaitu:
1)
ditentukan oleh pertanyaan untuk apa
penelitian tersebut dilakukan.
2)
ditentukan oleh tingkat/skala, distribusi,
dan penyebaran data.
3)
luasnya pengetahuan statistik yang dimiliki.
4)
ketersediaan sumber-sumber dalam hubungannya
dengan perhitungan dan penafsiran data.
Pemilihan
terhadap alat statistika dalam penelitian kuantitatif sangat tergantung pada
skala pengukuran dari variabel yang digunakan. Dalam analisis nantinya apakah
menggunakan statistik parametrik atau statistik non parametrik. Bila dalam
analisis kuantitatif tersebut dimana skala ukuran variabel adalah nominal atau
ordinal umumnya menggunakan statistik non parametrik. Apabila skala yang
digunakan adalah interval atau rasio maka statistik yang digunakan adalah
statistik parametrik. Walaupun demikian untuk skala interval atau rasio dapat
juga menggunakan alat statistik non parametrik namun banyak sekali kehilangan
informasi yang dimiliki oleh data interval atau rasio tersebut.
B. Saran
Dalam
penulisan makalah ini mungkin masi banyak kekurangan dan kesalahan. Dan karena
itu penulis mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun agar dalam
penulisan berikutnya dapat menjadi lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Drs. Syahrum, M.Pd dan
Drs. Salim, M.Pd, Metodologi Penelitian
Kuantatif, Bandung: Citapustaka Media, 2011
[1]
Informasi Pendidikan, Macam-Macam Metode
Penelitian, http://www.informasi-pendidikan.com/2013/08/macam-macam-metode-penelitian.html,
diakses pada 06 November 2014, jam 10:40 AM
[2]
Bimbingan, Jenis Metode Analisis
Penelitian, http://www.bimbingan.org/metode-analisis-penelitian.htm,
diakses pada 07 November 2014, jam 12:23 AM
[3] Drs. Syahrum, M.Pd dan Drs.
Salim, M.Pd, Metodologi Penelitian
Kuantatif, Bandung: Citapustaka Media, 2011, hal 152
[4]
Artikel ekonomi, Rencana Analisis Data, http://zetzu.blogspot.com/2010/12/rencana-analisis-data.html, diakses pada tanggal 07 November 2014, jam
1:44 AM
[5] Abdul Razak, Pemilihan Metode Statistik
Skala Pengukuran, http://razak-berbagi-sesama.blogspot.com/2013/09/pemilihan-metode-statistik.html, diakses pada tanggal 07 November 2014, jam
1:57 AM
[6]
Artikel Ekonomi, Rencana Analisis Data, http://zetzu.blogspot.com/2010/12/rencana-analisis-data.html, diakes pada 07 November 2014, jam 02:04 AM
sangat bagus dan bermanfaat
BalasHapushttp://blog.binadarma.ac.id/irman_effendy