Apa
yang Kamu Ketahui dengan Pendidikan Madrasah Diniyah Awaliyah atau yang Biasa
Disingkat MDA?
Kata madrasah diambil dari akar kata darasa yang berarti
belajar. Madrasah adalah isim makan dari kata ini sehingga berarti tempat untuk
belajar.[1] Istilah
madrasah sering diidentikkan dengan istilah sekolah atau semacam bentuk
perguruan yang dijalankan oleh sekelompok atau institusi umat Islam.
Kata “Madrasah” berasal dari bahasa Arab sebagai
keterangan tempat (dzaraf), dari akar kata: “Darasa, Yadrusu, Darsan, dan
Madrasatan”. Yang mempunyai arti “Tempat belajar para pelajar” atau diartikan
“jalan” (Thariq), misalnya: diartikan: “ini jalan kenikmatan”. Sedangkan kata
“Midras” diartikan “buku yang dipelajari” atau “tempat belajar”.[2] Dalam bahasa Indonesia madrasah disebut dengan sekolah
yang berarti bangunan atau lembaga untuk belajar dan memberi pengajaran.
Dari pengertian di atas maka jelaslah bahwa madrasah
adalah wadah atau tempat belajar ilmu-imu keislaman dan ilmu pengetahuan
keahlian lainnya yang berkembang pada zamannya. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa istilah madrasah bersumber dari Islam itu sendiri.
Pengertian Madrasah Diniyatul Awaliyah adalah
satuan pendidikan keagamaan jalur luar sekolah yang menyelenggarakan pendidikan
agama islam tingkat dasar dengan masa belajar 4 (empat) tahun, dan jumlah jam
belajar 18 jam seminggu. Pengertian tersebut sekaligus membedakan antara
Madrasah Diniyah dan Madrasah Ibtidaiyah sekalipun pada satu sisi terdapat
kesamaan yakni sebagai pendidikan agama Islam tingkat dasar. Perbedaan tersebut
terletak bahwa Madrasah Ibtidaiyah merupakan pendidikan formal, meliputi
pelajaran agama 30% dan umum 70 % yang umumnya diselenggarakan sejak pagi (sama
dengan SD).
Sedangkan Madrasah Diniyah merupakan
pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan oleh swasta (hasil swadaya
masyarakat), hanya berisikan pelajaran agama yang umumnya diselenggarakan
selepas pendidikan di SD pada siang hari. Sealur dengan pendapat di atas
Abdurrahman Wahid menyatakan mengenai sistem pendidikan madrasah di Indonesia.
Bahwa sistem pendidikan di Indonesia mempunyai 3 model, yaitu:
1)
Madrasah
Diniyah
2)
Madrasah SKB (surat keputusan bersama) tiga
mentri
3)
Madrasah
Pesantren
Madarasah Diniyah sepenuhnya mengajarkan
agama dan diatur oleh keputusan menteri agama tahun 1964. Madrasah ini mengenal
3 jenjang;
1)
Madrasah
Awaliyah
2)
Madrasah
Wustha
3)
Madarasah
Ulya
Jadi berdasarkan pendapat tersebut di atas
maka Madrasah Diniyatul Awaliyah merupakan sub sistem dari sistem pendidikan
madrasah di Indonesia yang di dalamnya mempelajari dan mengkaji masalah-masalah
keagamaan baik secara teoritis maupun secara praktis. Dan kurikulumnya
ditetapkan oleh Departemen Agama. Dalam hal ini pelajaran-pelajaran Madrasah
Diniyah adalah bersifat keagamaan. Muatan Madrasah Diniyah ini lebih didominasi
oleh pelajaran-pelajaran atau kajian ala pesantren yang diintensifkan melalui
madrasah.[3] Oleh
karena itu dari sudut penguasaan ilmu-ilmu keagamaan hasilnya tidak diragukan
lagi, akan tetapi madrasah yang semacam ini tidak berijasah formal.
Madrasah Diniyah ialah lembaga pendidikan dan pelajaran agama Islam, yang
berfungsi terutama untuk memenuhi hasrat orang tua agar anak-anaknya lebih
banyak mendapat pendidikan agama Islam. Madrasah Diniyah ini terdiri 3
tingkat :
1. Madrasah
Diniyah Awaliyah ialah Madrasah Diniyah tingkat permulaan dengan kelas 4 dengan
jam belajar sebanyak 18 jam pelajaran dan seminggu.
2. Madrasah
Diniyah Wusta ialah Madrasah Diniyah tingkat pertama dengan masa belajar 2
(dua) tahun dari kelas I sampai kelas II dengan jam belajar sebanyak 18 jam
pelajaran dalam seminggu.
3. Madrasah
Diniyah Ula ialah Madrasah Diniyah tingkat menengah atas dengan masa belajar 2
tahun dari kelas I sampai kelas II dengan jumlah jam pelajaran 18 jam pelajaran
dalam seminggu.
Pengajaran
pendidikan agama atau Madrasah Diniyah itu banyak didominasi oleh pengajaran
ala pesantren baik dari Diniyatul Ula, Wustha, dan Ulya. Yang mungkin tidak
terlepas dari ciri khas dan sifat independen lembaga atau pesantren tersebut.
Tujuan umum
madarasah Diniyah adalah sebagai mana tertuang dalam pedoman penyelenggaraannya
dan pembinaan Madrasah Diniyah yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Pembinaan
Agama Islam Departemen Agama RI Tahun 2000. Tujuan tersebut sebagai berikut:
”Pendidikan dan pengajaran pada Madrasah Diniyah bertujuan untuk memberikan
tambahan dan pendalaman pengetahuan agama islam kepada pelajar-pelajar yang
merasa kurang menerima pelajaran agama di sekolah umum”.
[1]
Hasbullah, sejarah pendidikan islam di
Indonesia (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 1996), hal. 160
[2]
Abuddin Nata, Sejarah Pendidikan
Islam Pada Periode Klasik dan Pertengahan (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2004), hal. 50
[3]
Hamdihi, Apa Sih Madrasah Diniyah
Itu?????, http://kkmdsaketi.blogspot.com/2013/09/apa-sih-madrasah-diniyah-itu.html, diakses 2 November 2014, jam 01:04 AM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar