Jumat, 19 Juli 2013

Pengertian Bimbingan dan Konseling


BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Maha besar dan puji tuhan yang telah menciptakan manusia dengan keistimewaan tersendiri berbeda dengan makhluk lainnya. Dengan keistimewaannya itu manusia diharapkan hidup bahagia di dunia dan di akhirat sesuai dengan tujuan penciptaannya, bab pertama merupakan pendahuluan dari keseluruhan makalah ini meninjau hakikat manusia dengan berbagai keistimewaan itu dalam konteks budaya dan kehidupan masyarakat yang berkembang. Tinjauan ini merupkan titik tolak bagi pembahasan tentang bimbingan dan konseling yang berfokus pada manusia. Bimbingan konseling pada dasarnya merupakan upaya bantuan untuk mewujudkan perkembangan manusia secara optimal baik secara kelompok maupun individual, sesuai hakikat kemanusiannya dengan berbagai potensi, kelebihan dan kekurangan, kelemahan, serta permasalahannya.











BAB II
PEMBAHASAN

A.     Pengertian Bimbingan dan Konseling
a.       Pengertian Bimbingan dan konseling
Bimbingan dan konseling merupakan terjemahan dari guidance dan counseling dalam bahasa inggris. Arti dari kedua istilah itu baru dapat ditangkap dengan tepat, bila ditinjau apa yang dimaksudkan dengan kedua kata asli dalam bahasa inggris. Dalam kamus bahasa inggris guidance dikaitkan dengan asal kata guide, yang diartikan sebagai berikut : menunjukan jalan (showing the way), memimpin (leading), menuntun (conducting), memberikan petunuj (giving instruction), mangatur (regulating), mengarahkan (governig), memberikan nasihat (giving advice). Kalau istilah bimbingan dalam bahasa Indonesia diberi arti yang selaras dengan arti-arti yang disebutkan di atas, akan muncul dua pengertian yang agak mendasar yaitu:
1.      Memberikan informasi, yaitu menyajikan pengetahuan yang dapt digunakan untuk mengambil suatu keputusan atau memberikan sesuatu sambil memberikan nasihat
2.      Mengarahkan, ,menuntun ke suatu tujuan. Tujuan itu mungkin perlu diketahui oleh kedua belah pihak.
Kalau literatur propesional tentang guidance (dalam bahasa inggris) dan bimbingan (dalam bahasa Indonesia) dipelajari secara cermat, akan jelaslah bahwa kedua pengertian itu ditolak sebagai pengertian yang khas bagi guidance dan bimbingan. Tisak disangkal adanya kemungkinan seseorang diberi informasi atau diarahkan, tetapi ini tidak mencerminkan hakikat dari pelayanan bimbingan, seolah-olah yang dibimbing tinggal saja diberi pengetahuan atau pengarahan tanpa adanya sesuatu yang lain. Dengan kata lain pengertian pokok yang terkandung dalam guidance dan bimbingan bukanlah memberi informasi atau mengarahkan saja, namun lebih jauh dari itu dalam kamus bahasa inggris counseling dikaitkan dengan kata consel yang diartikan sebagai berikut: nasihat (to obtain couonsel), ajnuran( to give cousel), pembicaraan ( to take counsel), dengan demikian counseling akan diartikan sebagai pemberian nasihat, pemberian anjuran dan pembicarakan dengan bertukar fikiran. Pengertian ini bukanlah dimaksudkan denga konseling.
Kalu literatur propesional tentang counseling (dalam bahasa inggris) dan penyuluhan atau konseling (dalam bahasa Indonesia) dipelajari secara cermat, akan jelalah bahwa pengertian nasihat dan anjuran ditolak sebagai pengertian yang khas untuk counseling, akan jelas pula pengertian pembicaraan hanya diterima samapi pada taraf tertentu. Oleh karena itulah pengertian penyulihan sebagai arti dari counseling sejak tahun 1980 diganti dengan istilah konseling, karena dikhawatirkan bahwa kata penyuluhan akan dikaitkan kata suluh = obor, atau dihubungkan dengan penyuluhan yang diberikan dalam rangka bimbingan masyarakat, penyuluhan masyarakat, penyuluhan pertanian, penyuluhan program keluarga berencana, penyuluhan agama dan sebagainya. Dalam penyuluhan semacam itu unsur pemberian informasi dan pemberian nasihat memang cukup menonjol, sehingga istilah penyuluhan dianggap tidak sesuai sebagai terjemahan bagi istilah counseling.
Pelayanan bimbingan dan konseling dilaksanakan dari manusia untuk menusia, untuk manusia dan oleh masusia. Dalam kehidupan sehari-hari, seioring dengan penyelenggaraan pendidikan pada umumnya dan dalam hubungan saling pengaruh antara orang yang satu dengan lainnya, peristiwa bimbingan setiap kali dapt terjadi. Ibu bapa membingbing anak-naknya, guru membimbing muridnya, baik melalui kegiatan pengajran maupun non pengajran, demikian pula para pemimpin membimbing warganya melalui berbagai kegiatan. Peristiwa seperti itu dapat disebut sebagai bimbingan informal yang bentuk , isi dan tujuan, serta aspek-aspek penyeleanggaraan tidak terumuskan secara nyata.
Sesuai dengan tingkat perkembangan budaya manusia muncullah kemudian upaya-upaya bimbingan formal. Bentuk, isi dan tujuan serta aspek-aspek penyelenggaraan bimbingan dan konseling formal itu  mempunyai rumusan yang nyata. Bentuk nyata dari gerakan bimbingan dan keonseling yang formal berasal dari amerika serikat  yang telah dimulai pengembangannya sejak Frank Parson mendirikan sebuah badan bimbingan yang disebut vocational bureu di boston pada tahun 1908. Badan ini selanjutnya diubah namanya menjadi vocational Guidance Bureu. Usaha parson inilah yang menjadi cikal bakal dunia, termasuk indonesia. Oleh sebab itu, dalam rangka untuk lebih memahami akan pengertian bimbingan dan konseling perlu ditinjau pengertian bimbingan dan konseling secara labih luas untuk dijadikan pngakal tolak bagi pembahasan seluk beluk bimbingan dan konselilng lebih jauh.
b.      Pengertian Bimbingan
Pada dasarnya, bimbingan merupakan upaya pembimbing untuk membantu mengoptimalkan individu. Donald Mortensen dan Alan M. Schmuller (1976) menyatakan. Guidance may be defined asa that part of thhe total educational program tahat helps provide the personal apportunities and specialized staff servis by which each individual can develop to the fullets of his ablities an capacities in term of the democratic idea.
Model bimbingan yang berkembang saat ini adalah bimbingan perkembangan. Visi bimbingan perkembangan bersifat edukatif, pengembangan, dan outreach. Eduikatif  karena titik berat layanan bimbingan perkembangan ditekankan pada pencegahan dan pengembangan, bukan korektif atau terapeutik, walaupun layanan tersebut juga tidak diabaikan. Pengembangan karena titik sentral sasaran bimbingan perkembangan adalah perkembangan optimal seluruh aspek kepribadian individu dengan strategi/upaya pokoknya memberikan kemudahan perkembangan melalui perekayasaan leingkungan perkembangan. Outreach karena target populasio layanan bimbingan perkembangan tidak terbatas pada individu yang bermasalah, tetapi semua individu berkenaan dengan semua aspek kepribadian dalam semua konteks kehidupan (masalah, target intervensi, setting, metode, dan lama waktu layanan). Teknik bimbingan yang digunakan meliputi teknik-teknik pembelajaran, pertukaran informasi, bermain peran, tutorial, dan konseling. (muro and kottman, 1995:5).
Bimbingan perkembangan di lingkungan pendidikan merupakan pemberian bantuan kepada seluruh peserta didik yang dilakukan secara berkesinambungan agar mereka dapat memahami dirinya, lingkungan, dan tugas-tugasnya sehingga mereka sanggup mengarahkan diri, menyesuaikan diri, serta bertindak wajar sesuai dengan keadaan dan tuntutan lembaga pendidikan, keadaan keluarga, masyarakat, danlingkungan kerja yang akan dimasuki kelak. Dengan pemberian layanan  bimbingan, mereka lebih produktif, dapat menikmati kesejahteraan hidupnya, dan dapat memberi sumbangan yang berarti pada lembaga temapat mereka bekerja kelak, serta masyarakat pada umumnya. Pemberian bimbingan juga membantu mereka mencapai tugas-tugas perkembangannya secara optimal.[1]
Menurut Prayitno (1997:23) bahwa “bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam merencanakn masa depan”. Kalimat tersebut telah secara langsung memuat pengertian dan tujuan pokok bimbingan dan konseling di sekolah. Bimbingan dalam rangka menemukan pribadi dimaksud agar peserta didik mengenal kekuatan dan kelemahan dirinya sendiri, serta menerimanya secara positif dan dinamis sebagai modal pengembangan diri lebih lanjut. Bimbingan dalam rangka, mengenal lingkungan dimaksud agar peserta didik mengenal secara obyektif lingkungannya, baik lingkungan sosiak dan ekonomi, lingkungan budya yang sarat denngan nilai dan norma-norma, maupun lingkungan fisik dan menerima berbagai kondoso liengkungan itu secara positif dan dinamis pula.
Pengenalan lingkungan itu yang meliputi lingkungan rumah, lingkungan sekolah, lingkungan lain dan masyarakat sekitart, serta lingkungan yang lebih luas. Diharapkan menunjang proses penyesuaian diri peserta didik dengan lingkungan itum serta dapat memanfaatkan sebesar-besarnya untuk pengembangan diri secara mantap dan berkelanjutan. Sedangkan bimbingan dalam rangka merencanakan masa depan dimaksud agar peserta didik mampu mempertimbangkan dan mengambil keputusan tentang masa depan dirinya sendiri, baik yang menyangkur bidang pendidikan, karier maupun bidang budaya/keluarga/kemasyarakatan.[2]
c.       Defenisi bimbingan menurut para ahli
1.      Bimbingan sebagai bantuan yang diberikan kepada individu untuk dapat memilih mempersiapkan diri, dan memangku suatu jabatan serta mendapat kemajuan dalam jabatan yang dipilihnya itu (Frank Parso, dalam Jones, 1951) bimbingan membantu individu untuk memahami dan menggunakan secara luas kesempatan-kesempatan pendidikan jabatan dan pribadi yang mereka memiliki atau dapat mereka kembangkan, dan sebagai bentuk bantuan yang sistematis melalui mana siswa dibantu utnuk dapat memperoleh penyesuaian yang baik terhadap kehidupan (Dunsmoord & Miller, dalam McDaniel. 1969).
2.      Bimbingan membantu setiap individu untuk lebih mengenal berbagai informasi tentang dirinya sendiri (McDaniel. 1969)
3.      Bimbingan merupakan bagian dari proses pendidikan yang teratur dan sistematik guna membantu pertumbuhan anak muda atau kekuatannya dalam menemukan dan mengarahkan hidupnya sendiri yang pada akhirnya dapat memperoleh pengalaman-pengalaman yang dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi masyarakat (lefever, dalam Mc,Daniel. 1969).
4.      Bimbingan sebagai proses layanan yang diberikan kepada individu-individu guna membantu mereka memperoleh pengetahuan dan ketrampilan-ketrampilan yang diperlukan dalam membuat pilihan-pilihan, rencana-rencana dan interprestasi-interprestasi yang diperlukan untuk penyesuaian diri yang baik (Smith, dalam Mcdaniel. 1969).
5.      Bimbingan adalah bantuan yang diberikan oleh seseorang laki-laki atau perempuan yang memilki kepribadian yang memadai dan terlatih dengan baik kepada individu sembarang usia untuk membantunya mengatur kegiata hidupnya sendiri, mengembangkan pandangan hidupnya sendiri, membuat keputusan sendiri dan menanggung bebannya sendiri (Crow & Crow. 1960)
6.      Bimbingan membantu seseorang menjadi berguna tidak sekedar mengikuti kegiatan yang berguna (Tiedeman, dalam Bernard & Fullmer. 1969)
7.      Bimbingan dapat diartikan sebagai bahagian dari keseluruhan pendidikan yang membantu menyediakan kesempatan-kesempatan pribadi dan layanan staf ahli dengan cara mana setiap individu dapat mengembangkan kemampuan-kemampuan dan kesanggupan sepenuhnya sesuai dengan ide-ide demokrasi(Mortensen & Schumuller. 1976)
8.      Bimbingan merupakan segalan kegiatan yang bertujuan meningkatkan realisasi pribadi setiap individu. (Bernard & Fullmer. 1969)
9.      Bimbingan sebagai pendidikan dan perkembangan yang menekankan proses belajar yang sistematis (Mathewson, dalam Bernard & Fullmer. 1969)
10.  Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada individu dalam membuat pilihann-pilihan dan penyesuaian-penyesuaian yang bijaksana, bantuan itu berdasarkan atas prinsip-prinsip demokrasi yang merupakan tugas dan hak setiap individu untuk memilih jalan hidupnya sendiri sejauh tidak mencampuri hak orang lain. Kemampuan membuat pilihan seperti itu tidak diturunkan (diwarisi), tetapi harus dikembangkan (Jones, Staffler & Stewart. 1970).

d.      Ragam bimbingan menurut masalah
Dilhat dari masalah individu, ada empat jenis bimbingan, yaitu 1. Bimbingan akademik, 2. Bimbingan sosial pribadi 3. Bimbingan karier 4. Bimbingan keluarga.
1.      Bimbingan akademik
Bimbingan akademik, yaitu bimbingan yang diarahkan untuk membantu para individu dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah-masalah akademik. Adapun yang termasuk masalahl-masalah akadekim, yaitu pengenalan kurikulum, pemilihan jurusan/konsentrasim, cara belajar, penyelesaian tugas-tugas dan latihan, pencarian serta penggunaan sumber belajar, perencanaan pendidikan lanjutan, dan lain-lain.
2.      Bimbinngan sosial pribadi
Bimbingan sosial-pribadi merupakan bimbingann untuk membantu para individu dalam menyelesaikan masalah-masalah sosial pribadi. Adapun yang tergolong dalam masalah-masalah sosial-pribadi adalah masalah hubungan dengan sesama teman, dosen, serta staf, pemahaman sifat dan kemampuan diri, penyesuain diri dengan lingkungan pendidikan dan masyarakat temapt mereka tinggl. Serta penyelesaian konflik.
3.      Bimbingan karier
Bimbingan karier, yaitu bimbingan untuk membantu individu dalam perencanaan, pengembangan, dan penyelesaian masalah-masalah karier, seperti pemahaman terhadap jabatan dan tugas-tugas kerja, pemahaman kondisi dan kemampuan diri, pemahaman kondisi lingkungan, perencanaan dan pengembangan karier, penyesuain pekerjaan, dan penyelesaian masalah-masalah.
4.      Bimbingan  keluarga
Bimbingan keluarga merupakan upaya pemberian bantuan kepada para individu sebagai pemimpin/anggota keluarga agar mereka mampu menciptakan keluarga yang utuh dan harmonis, memberdayakan diri secara produktif, dapat menciiptakan dan menyesuaikan diri dengan norma keluarga, serta berperan/berfartisipasi aktif dalam mencapai kehidupan keluarga yang bahagia.[3]
B.     Pengertian Konseling
Secara etimologis, istilah konseling berasal dari bahasa latin,yaitu “consilium” yang berarti “dengan” atau “bersama” yang dirangkai dengan menerima atau “memahami”.Sedangkan dalam bahasa Anglo-saxon, istilah konseling berasal dari”sellan”yang berarti“menyerahkan” atau” menyampaikan”.[4]
Secara terminologinya,Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang mengalami sesuatu masalah (disebut konsele) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien. Istilah ini pertama kali digunakan oleh Frank Parsons di tahun 1908 saat ia melakukan konseling karir. Selanjutnya juga diadopsi oleh Carl Rogers yang kemudian mengembangkan pendekatan tetapi yang berpusat pada klien.
Sedangkan konseling menurut Prayitno dan Erman Amtidalam buku Dasar-Dasar Bimbingan Konseling (2004:105) adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien. Sejalan dengan itu, Winkel mendefinisikan konseling sebagai serangkaian kegiatan paling pokok dari bimbingan dalam usaha membantu konseli/klien secara tatap muka dengan tujuan agar klien dapat mengambil tanggung jawab sendiri terhadap berbagai persoalan atau masalah khusus.[5]
                 Berdasarkan pengertian konseling di atas dapat dipahami bahwa konseling adalah usaha membantu konseli/klien secara tatap muka dengan tujuan agar klien dapat mengambil tanggung jawab sendiri terhad1) Menurut Schertzer dan Stone (1980)
Konseling adalah upaya membantu individu melalui proses interaksi yang bersifat pribadi antara konselor dan konseli agar konseli mampu memahami diri dan lingkungannya, mampu membuat keputusan dan menentukan tujuan berdasarkan nilai yang diyakininya sehingga konseli merasa bahagia dan efektif perilakunya.
 Istilah kinseling telah digunakan dengan luas sebagai kegiatan yang dipikirkan untuk membantu seseorang untuk menyelesaikan masalahnya.Kata konseling mencakup bekerja dengan banyak orang dan hubungan yang mungkin saja bersifat pengembangan diri,dukungan terhadap krisis, bimbingan atau pemecahan masalah. [6]
a.     Defenisi Konseling Menurut para Ahli
·                MenurutJones(1951)
Konseling adalah kegiatan dimana semua fakta dikumpulkan dan semua pengalaman siswa difokuskan pada masalah tertentu untuk diatasi sendiri oleh yang bersangkutan. Dimana ia diberi panduan pribadi dan langsung dalam pemecahan untuk lkien. Konseling harus ditujukan pada perkembangan yang progresif dari individu untuk memecahkan masalah-masalahnya sendiri tanpa bantuan.
·                PrayitnodanErmanAmti(2004:105)
Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien.
·                 MenurutA.C.EnglishdalamShertzer&Stone(1974)
Konseling merupakan proses dalam mana konselor membantu konseli (klien) membuat interprestasi tentang fakta-fakta yang berhubungan dengan pilihan, rencana, atau penyesuaian-penyesuaian yang perlu dibuatnya.[7]
·                 Menurut APGA (American Personel Guidance Association) dalam Prayitno
(1987:25)
Konseling adalah hubungan antara seorang individu yang memerlukan bantuan untuk mengatasi kecemasannya yang masih bersifat normal atau konflik atau masalah pengambilan keputusan.
·                MenurutTalbert(1959)
Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antara dua orang dalam mana konselor melalui hubungan itu dengan kemampuan-kemampuan khusus yang dimilikinya, menyediakan situasi belajar. Dalam hal ini konseli dibantu untuk memahami diri sendiri, keadaannya sekarang, dan kemungkinan keadaannya masa depan yang dapat ia ciptakan dengan menggunakan potensi yang dimilikinya, demi untuk kesejahteraan pribadi maupun masyarakat. Lebih lanjut konseli dapat belajar bagaimana memecahkan masalah-masalah dan menemukan kebutuhan-kebutuhanyangakandatang.[8]

·                 MenurutCavanagh,
Konseling merupakan “a relationship between a trained helper and a person seeking help in which both the skills of the helper and the atmosphere that he or she creates help people learn to relate with themselves and others in more growth-producing ways.” Hubungan antara seorang penolong yang terlatih dan seseorang yang mencari pertolongan, di mana keterampilan si penolong dan situasi yang diciptakan olehnya menolong orang untuk belajar berhubungan dengan dirinya sendiri dan orang lain dengan terobosan-terobosan yang semakin bertumbuh (growth-producing ways)
·                 MenurutTohariMusnawar(1992)
Konseling dalam Islami adalah proses pemberian bantuan terhadap individu agar menyadari kembali akan eksistensinya sebagai makhluk Allah yang seharusnya hidup selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah, sehingga mencapai kebahagiaan di dunia dan diakhirat. Kesemuanya berlandaskan kepada Al-Qur’an dan Sunnah Rasul, sebab keduanya merupakan sumber pedoman kehidupan umat Islam.
·                 MenurutASCA(AmericanSchoolConselorAssociation)
Konseling adalah hubungan tatap muka yang bersifat rahasia, penuh dengan sikap penerimaan dan pemberian kesempatan dari konselor kepada klien. Konselor mempergunakan pengetahuan dan keterampilannya untuk membantu klien mengatasi masalah-masalahnya.
·                Menurut Pepinsky & Pepinsky, dalam Schertzer dan Stone (1974)
Konseling merupakan interaksi yang (a) terjadi antara dua orang individu ,masing-masing disebut konselor dan klien ; (b) terjadi dalam suasana yang profesional (c) dilakukan dan dijaga sebagai alat untuk memudah kan perubahan-perubahan dalam tingkah laku klien.[9]
·                 MenurutSmithdalamSertzer&Stone(1974)
Konseling merupakan proses dalam mana konselor membantu konseli (klien) membuat interprestasi tentang fakta-fakta yang berhubungan dengan pilihan, rencana, atau penyesuaian-penyesuaian yang perlu dibuatnya.
·                MenurutBlocherdalamShertzer&Stone(1969)
Konseling adalah membantu individu agar dapat menyadari dirinya sendiri dan memberikan reaksi terhadap pengaruh-pengrauh lingkungan yang diterimanya, selanjutnya, membantu yang bersangkutan menentukan beberapa makna pribadi bagi tingkah laku tersebut dan mengembangkan serta memperjelas tujuan-tujuan dan nilai-nilai untuk perilaku dimasa yang akan datang.
·                MenurutBerdnard&Fullmer(1969)
Konseling merupakan pemahaman dan hubungan individu untuk mengungkapkan kebutuhan-kebutuhan, motivasi, dan potensi-potensi yang unik dari individu dan membantu individu yang bersangkutan untuk mengapresiasikan ketiga hal tersebut.[10]
·                Menurut Lewis, dalam Shertzer & Stone (1974)
Konseling adalah proses mengenai seseorang individu yang sedang mengalami masalah (klien) dibantu untuk merasa dan bertingkah laku dalam suasana yang lebih menyenangkan melalui interaksi dengan seseorang yang bermasalah yang menyediakan informasi dan reaksi-reaksi yang merangsang klien untuk mengembangkan tingkah laku yang memungkinkan kliennye berperan secara lebih efektif bagi dirinya sendiri dan lingkungannya.
·                MenurutPietrofesa
Konseling merupakan tatap muka yang bersifat rahasia, penuh dengan sikap penerimaan dan pemberian kesempatan dari konselor kepada konseli.
·                 MenurutWinkell(2005:34)
Konseling merupakan serangkaian kegiatan paling pokok dari bimbingan dalam usaha membantu konseli / klien secara tatap muka langsung dengan tujuan agar klien dapat mengambil tanggung jawab sendiri terhadap bebagai persoalan atau masalah khusus maka masalah yang dihadapi oleh klien dapat teratasi semuanya.

b.              Ragam Konseling
1.              Ragam Konseling Berdasarkan Masalah
·                Konseling Pribadi-Sosial
 Permasalahan yang dihadapi setiap individu berbeda-beda apalagi yang menyangkut masalah pribadi. Peran konselor di sini adalah masalah yang  memahami setiap karakteristik masing-masing individu. Kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam konseling pribadi sosial ini bisa berupa menghadiri seminar tentang kepribadian yang menyangkut tentang pemahaman diri serta masalah tentang pentingnya bersosialisasi dengan individu lain dan  melakukan konseling pribadi.
·                Konseling Akademik
Murid yang mengalami masalah belajar perlu mendapatkan bantuan agar masalahnya tidak berlarut-larut nantinya dan siswa yang mengalami masalah belajar ini dapat berkembang secara optimal.
·                Konseling Karir
Drummond & Ryan merumuskan konseling karir dan perkembangannya merupakan proses di mana kegiatan, strategi dan intervensi digunakan untuk membantu konseli dalam eksplorasi karir. Perencanaan dan pengambilan keputusan karir dalam proses belajar pada lingkup sekolah dan atau dalam proses kerja.
2.              Ragam Konseling Berdasarkan Tahap Perkembangan konseli
·                Konseling Pada Anak
Pada umumnya orang berpendapat bahwa masa kanak-kanak merupakan masa yang terpanjang dalam rentang kehidupan yaitu, saat individu tidak berdaya dan bergantung pada orang lain. Pada masa ini timbul tuntutan-tuntutan dari masyarakat agar anak menguasai keterampilan-keterampilan yang berguna dalam kehidupannya khususnya mengurus dirinya sendiri.

·                Konseling dengan Remaja
 Dalam melakukan konseling konselor harus memahami karakteristik remaja, karena remaja merupakan kelompok yang unik. Rasa kebingungan dalam menemukan identitas dirinya dan ingin memperoleh kebebasan, mengakibatkan remaja berperilaku sangat menentang dan pemberontak namun bisa juga menjadi penurut dan penuh kasih sayang. Hal ini yang membuat koseling atau bimbingan dari konselor diperlukan.
·                Konseling pada Orang Dewasa
Konseling pada orang dewasa juga dibutuhkan, karena pada masa dewasa akan terus berlanjut dan terjadi banyak konflik intrapersonal dan interpersonal yang mengganggu proses adaptasi. Dalam hal ini tugas konselor adalah memaksimalkan pertumbuhan dan kemampuan coping pada klien dan membantu mengeksplorasi berbagai area dalam kehidupan yang dirasakan tidak berfungsi dengan baik.
·                Konseling Usia Madya
                      Konseling pada usia madya lebih mudah daripada konseling pada usia-usia lainnya. Hal itu disebabkan dalam usia madya, seseorang telah dapat melihat tujuan dengan jelas, mempunyai gambaran tentang masa depan, serta kondisi keuangan yang telah mapan.
·                Konseling pada Orang Lanjut Usia
Masa lanjut usia sering dipandang sebagai masa penarikan diri dari pekerjaan dan hubungan dengan lingkungan sosial, karena pada masa lanjut usia mengalami kemunduran. Hasil-hasil penelitian yang baru menyadari adanya potensi-potensi positif yang dimiliki oleh orang yang memasuki usia tua.
Rogers menekankan bahwa manula adalah hipokondriak dan terobsesi pada kemunduran fisik dan penyakit. Penelitian ini menemukan bahwa penyesuaian diri cenderung stabil sepanjang kehidupan seseorang. Jadi konselor untuk lansia kiranya memikirkan pendapat Rogers ini, karena akan sangat memengaruhi sikap, tindakan, dan pendekatannya kepada lansia.
3.              Ragam Konseling berdasarkan Jumlah Konseli
·                Konseling Individual
            Konseling individual adalah proses belajar melalui hubungan khusus secara pribadi dalam wawancara antara konselor dan seorang konseli (siswa). Konseli mengalami kesukaran pribadi yang tidak dapat ia pecahkan sendiri, kemudian ia meminta bantuan konselor sebagai petugas yang professional dengan jabatannya dengan pengetahuan dan keterampilan psikologi. Konseling ditujukan pada individu yang normal, yang menghadapi masalah dalam pendidikan, pekerjaan, dan sosial di mana ia tidak dapat memilih dan memutuskan sendiri. Oleh karena itu, konseling hanya ditujukan kepada individu yang sudah menyadari kehidupan pribadinya.
·                Konseling Kelompok
Konseling kelompok merupakan upaya bantuan kepada peserta didik (siswa) dalam rangka memberikan kemudahan dalam perkembangan dan pertumbuhannya. Selain bersifat pencegahan, konseling kelompok dapat pula bersifat penyembuhan.











BAB III
KESIMPULAN

Bimbingan dan konseling merupakan terjemahan dari guidance dan counseling dalam bahasa inggris. Arti dari kedua istilah itu baru dapat ditangkap dengan tepat, bila ditinjau apa yang dimaksudkan dengan kedua kata asli dalam bahasa inggris. Dalam kamus bahasa inggris guidance dikaitkan dengan asal kata guide, yang diartikan sebagai berikut : menunjukan jalan (showing the way), memimpin (leading), menuntun (conducting), memberikan petunuj (giving instruction), mangatur (regulating), mengarahkan (governig), memberikan nasihat (giving advice).
Dilhat dari masalah individu, ada empat jenis bimbingan, yaitu 1. Bimbingan akademik, 2. Bimbingan sosial pribadi 3. Bimbingan karier 4. Bimbingan keluarga.
Ragam Konseling Berdasarkan Masalah
·                Konseling Pribadi-Sosial
·                Konseling Akademik
·                Konseling Karir
Ragam Konseling Berdasarkan Tahap Perkembangan konseli
·                Konseling Pada Anak
·                Konseling dengan Remaja
·                Konseling Usia Madya
·                Konseling pada Orang Lanjut Usia











DAFTAR PUSTAKA

Bakar Abu,”dasar-dasar konseling”, Cipta Pustaka, Bandung, 2010
Juntika Achmad, “bimbingan dan Konseling”, Refika aditama, Bandung, 2006
Prayitno erman, “dasar-dasar Bimbingan dan Konseling”, Rineka cipta, Jakarta, 2004
Tarmizi, “pengantar Bimbingan dan Konseling”, perdana Publishing, medan, 2011
Ketut sukardi, “ Proses Bimbingan dan Konseling disekolah”, pt Bineka Cipta,jakarta, 2008
Ridwan, “Bimbingan konseling disekolah”, pt Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2009









[1] “bimbingan dan konseling dalam latar kehidupan”, Achmad Juntika Nurihsan,Refika aditama,Bandung, 2006 hal. 7
[2] “pengantar bimbingan konseling”, Tarmizi, Perdana Publishing, Medan, 2011, hal.26-27
[3] “bimbingan dan konseling”, achmad Juntika Nurihsan,refika Aditama, Bandung, 2009, 16-18
[4] Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling,Prayitno dan Erman Amti,Penerbit Rineka Cipta,Jakarta 2004,hal 99
[5] Ibid.,hlm  105
[6] Dasar-dasar Konseling Tinjauan Teori dan praktik,Abu bakar M.Luddin,Cita Pusataka media perintis,bandung 2010, hlm 16
[7] Opcit,.hlm 17
[8] Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling,Prayitno dan Erman amti,Rineka Cipta, Jakarta 2004, hlm 101
[9] Ibid,.hlm 18-19
[10] Ibid,.hlm  18

Tidak ada komentar:

Posting Komentar