BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Maha
besar dan puji tuhan yang telah menciptakan manusia dengan keistimewaan
tersendiri berbeda dengan makhluk lainnya. Dengan keistimewaannya itu manusia
diharapkan hidup bahagia di dunia dan di akhirat sesuai dengan tujuan
penciptaannya, bab pertama merupakan pendahuluan dari keseluruhan makalah ini
meninjau hakikat manusia dengan berbagai keistimewaan itu dalam konteks budaya
dan kehidupan masyarakat yang berkembang. Tinjauan ini merupkan titik tolak
bagi pembahasan tentang bimbingan dan konseling yang berfokus pada manusia.
Bimbingan konseling pada dasarnya merupakan upaya bantuan untuk mewujudkan
perkembangan manusia secara optimal baik secara kelompok maupun individual,
sesuai hakikat kemanusiannya dengan berbagai potensi, kelebihan dan kekurangan,
kelemahan, serta permasalahannya.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Bimbingan dan Konseling
a. Pengertian
Bimbingan dan konseling
Bimbingan
dan konseling merupakan terjemahan dari guidance dan counseling dalam bahasa
inggris. Arti dari kedua istilah itu baru dapat ditangkap dengan tepat, bila
ditinjau apa yang dimaksudkan dengan kedua kata asli dalam bahasa inggris.
Dalam kamus bahasa inggris guidance dikaitkan dengan asal kata guide, yang
diartikan sebagai berikut : menunjukan jalan (showing the way), memimpin
(leading), menuntun (conducting), memberikan petunuj (giving instruction),
mangatur (regulating), mengarahkan (governig), memberikan nasihat (giving
advice). Kalau istilah bimbingan dalam bahasa Indonesia diberi arti yang
selaras dengan arti-arti yang disebutkan di atas, akan muncul dua pengertian
yang agak mendasar yaitu:
1. Memberikan
informasi, yaitu menyajikan pengetahuan yang dapt digunakan untuk mengambil
suatu keputusan atau memberikan sesuatu sambil memberikan nasihat
2. Mengarahkan,
,menuntun ke suatu tujuan. Tujuan itu mungkin perlu diketahui oleh kedua belah
pihak.
Kalau literatur propesional tentang
guidance (dalam bahasa inggris) dan bimbingan (dalam bahasa Indonesia)
dipelajari secara cermat, akan jelaslah bahwa kedua pengertian itu ditolak
sebagai pengertian yang khas bagi guidance dan bimbingan. Tisak disangkal
adanya kemungkinan seseorang diberi informasi atau diarahkan, tetapi ini tidak
mencerminkan hakikat dari pelayanan bimbingan, seolah-olah yang dibimbing
tinggal saja diberi pengetahuan atau pengarahan tanpa adanya sesuatu yang lain.
Dengan kata lain pengertian pokok yang terkandung dalam guidance dan bimbingan
bukanlah memberi informasi atau mengarahkan saja, namun lebih jauh dari itu
dalam kamus bahasa inggris counseling dikaitkan dengan kata consel yang
diartikan sebagai berikut: nasihat (to obtain couonsel), ajnuran( to give
cousel), pembicaraan ( to take counsel), dengan demikian counseling akan
diartikan sebagai pemberian nasihat, pemberian anjuran dan pembicarakan dengan
bertukar fikiran. Pengertian ini bukanlah dimaksudkan denga konseling.
Kalu literatur propesional tentang
counseling (dalam bahasa inggris) dan penyuluhan atau konseling (dalam bahasa
Indonesia) dipelajari secara cermat, akan jelalah bahwa pengertian nasihat dan
anjuran ditolak sebagai pengertian yang khas untuk counseling, akan jelas pula
pengertian pembicaraan hanya diterima samapi pada taraf tertentu. Oleh karena
itulah pengertian penyulihan sebagai arti dari counseling sejak tahun 1980
diganti dengan istilah konseling, karena dikhawatirkan bahwa kata penyuluhan
akan dikaitkan kata suluh = obor, atau dihubungkan dengan penyuluhan yang
diberikan dalam rangka bimbingan masyarakat, penyuluhan masyarakat, penyuluhan
pertanian, penyuluhan program keluarga berencana, penyuluhan agama dan
sebagainya. Dalam penyuluhan semacam itu unsur pemberian informasi dan
pemberian nasihat memang cukup menonjol, sehingga istilah penyuluhan dianggap
tidak sesuai sebagai terjemahan bagi istilah counseling.
Pelayanan bimbingan dan konseling
dilaksanakan dari manusia untuk menusia, untuk manusia dan oleh masusia. Dalam
kehidupan sehari-hari, seioring dengan penyelenggaraan pendidikan pada umumnya
dan dalam hubungan saling pengaruh antara orang yang satu dengan lainnya,
peristiwa bimbingan setiap kali dapt terjadi. Ibu bapa membingbing anak-naknya,
guru membimbing muridnya, baik melalui kegiatan pengajran maupun non pengajran,
demikian pula para pemimpin membimbing warganya melalui berbagai kegiatan.
Peristiwa seperti itu dapat disebut sebagai bimbingan informal yang bentuk ,
isi dan tujuan, serta aspek-aspek penyeleanggaraan tidak terumuskan secara
nyata.
Sesuai dengan tingkat perkembangan
budaya manusia muncullah kemudian upaya-upaya bimbingan formal. Bentuk, isi dan
tujuan serta aspek-aspek penyelenggaraan bimbingan dan konseling formal
itu mempunyai rumusan yang nyata. Bentuk
nyata dari gerakan bimbingan dan keonseling yang formal berasal dari amerika
serikat yang telah dimulai
pengembangannya sejak Frank Parson mendirikan sebuah badan bimbingan yang disebut
vocational bureu di boston pada tahun 1908. Badan ini selanjutnya diubah
namanya menjadi vocational Guidance Bureu. Usaha parson inilah yang menjadi
cikal bakal dunia, termasuk indonesia. Oleh sebab itu, dalam rangka untuk lebih
memahami akan pengertian bimbingan dan konseling perlu ditinjau pengertian
bimbingan dan konseling secara labih luas untuk dijadikan pngakal tolak bagi
pembahasan seluk beluk bimbingan dan konselilng lebih jauh.
b. Pengertian
Bimbingan
Pada
dasarnya, bimbingan merupakan upaya pembimbing untuk membantu mengoptimalkan
individu. Donald Mortensen dan Alan M. Schmuller (1976) menyatakan. Guidance
may be defined asa that part of thhe total educational program tahat helps
provide the personal apportunities and specialized staff servis by which each
individual can develop to the fullets of his ablities an capacities in term of
the democratic idea.
Model
bimbingan yang berkembang saat ini adalah bimbingan perkembangan. Visi
bimbingan perkembangan bersifat edukatif, pengembangan, dan outreach.
Eduikatif karena titik berat layanan bimbingan
perkembangan ditekankan pada pencegahan dan pengembangan, bukan korektif atau
terapeutik, walaupun layanan tersebut juga tidak diabaikan. Pengembangan karena
titik sentral sasaran bimbingan perkembangan adalah perkembangan optimal
seluruh aspek kepribadian individu dengan strategi/upaya pokoknya memberikan
kemudahan perkembangan melalui perekayasaan leingkungan perkembangan. Outreach
karena target populasio layanan bimbingan perkembangan tidak terbatas pada
individu yang bermasalah, tetapi semua individu berkenaan dengan semua aspek
kepribadian dalam semua konteks kehidupan (masalah, target intervensi, setting,
metode, dan lama waktu layanan). Teknik bimbingan yang digunakan meliputi
teknik-teknik pembelajaran, pertukaran informasi, bermain peran, tutorial, dan
konseling. (muro and kottman, 1995:5).
Bimbingan
perkembangan di lingkungan pendidikan merupakan pemberian bantuan kepada
seluruh peserta didik yang dilakukan secara berkesinambungan agar mereka dapat
memahami dirinya, lingkungan, dan tugas-tugasnya sehingga mereka sanggup
mengarahkan diri, menyesuaikan diri, serta bertindak wajar sesuai dengan
keadaan dan tuntutan lembaga pendidikan, keadaan keluarga, masyarakat,
danlingkungan kerja yang akan dimasuki kelak. Dengan pemberian layanan bimbingan, mereka lebih produktif, dapat
menikmati kesejahteraan hidupnya, dan dapat memberi sumbangan yang berarti pada
lembaga temapat mereka bekerja kelak, serta masyarakat pada umumnya. Pemberian
bimbingan juga membantu mereka mencapai tugas-tugas perkembangannya secara
optimal.[1]
Menurut
Prayitno (1997:23) bahwa “bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada
siswa dalam merencanakn masa depan”. Kalimat tersebut telah secara langsung
memuat pengertian dan tujuan pokok bimbingan dan konseling di sekolah. Bimbingan
dalam rangka menemukan pribadi dimaksud agar peserta didik mengenal kekuatan
dan kelemahan dirinya sendiri, serta menerimanya secara positif dan dinamis
sebagai modal pengembangan diri lebih lanjut. Bimbingan dalam rangka, mengenal
lingkungan dimaksud agar peserta didik mengenal secara obyektif lingkungannya,
baik lingkungan sosiak dan ekonomi, lingkungan budya yang sarat denngan nilai
dan norma-norma, maupun lingkungan fisik dan menerima berbagai kondoso
liengkungan itu secara positif dan dinamis pula.
Pengenalan
lingkungan itu yang meliputi lingkungan rumah, lingkungan sekolah, lingkungan
lain dan masyarakat sekitart, serta lingkungan yang lebih luas. Diharapkan
menunjang proses penyesuaian diri peserta didik dengan lingkungan itum serta
dapat memanfaatkan sebesar-besarnya untuk pengembangan diri secara mantap dan
berkelanjutan. Sedangkan bimbingan dalam rangka merencanakan masa depan
dimaksud agar peserta didik mampu mempertimbangkan dan mengambil keputusan
tentang masa depan dirinya sendiri, baik yang menyangkur bidang pendidikan,
karier maupun bidang budaya/keluarga/kemasyarakatan.[2]
c.
Defenisi bimbingan
menurut para ahli
1. Bimbingan
sebagai bantuan yang diberikan kepada individu untuk dapat memilih
mempersiapkan diri, dan memangku suatu jabatan serta mendapat kemajuan dalam
jabatan yang dipilihnya itu (Frank Parso, dalam Jones, 1951) bimbingan membantu
individu untuk memahami dan menggunakan secara luas kesempatan-kesempatan
pendidikan jabatan dan pribadi yang mereka memiliki atau dapat mereka kembangkan,
dan sebagai bentuk bantuan yang sistematis melalui mana siswa dibantu utnuk
dapat memperoleh penyesuaian yang baik terhadap kehidupan (Dunsmoord &
Miller, dalam McDaniel. 1969).
2. Bimbingan
membantu setiap individu untuk lebih mengenal berbagai informasi tentang
dirinya sendiri (McDaniel. 1969)
3. Bimbingan
merupakan bagian dari proses pendidikan yang teratur dan sistematik guna
membantu pertumbuhan anak muda atau kekuatannya dalam menemukan dan mengarahkan
hidupnya sendiri yang pada akhirnya dapat memperoleh pengalaman-pengalaman yang
dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi masyarakat (lefever, dalam
Mc,Daniel. 1969).
4. Bimbingan
sebagai proses layanan yang diberikan kepada individu-individu guna membantu
mereka memperoleh pengetahuan dan ketrampilan-ketrampilan yang diperlukan dalam
membuat pilihan-pilihan, rencana-rencana dan interprestasi-interprestasi yang
diperlukan untuk penyesuaian diri yang baik (Smith, dalam Mcdaniel. 1969).
5. Bimbingan
adalah bantuan yang diberikan oleh seseorang laki-laki atau perempuan yang
memilki kepribadian yang memadai dan terlatih dengan baik kepada individu
sembarang usia untuk membantunya mengatur kegiata hidupnya sendiri,
mengembangkan pandangan hidupnya sendiri, membuat keputusan sendiri dan
menanggung bebannya sendiri (Crow & Crow. 1960)
6. Bimbingan
membantu seseorang menjadi berguna tidak sekedar mengikuti kegiatan yang
berguna (Tiedeman, dalam Bernard & Fullmer. 1969)
7. Bimbingan
dapat diartikan sebagai bahagian dari keseluruhan pendidikan yang membantu
menyediakan kesempatan-kesempatan pribadi dan layanan staf ahli dengan cara
mana setiap individu dapat mengembangkan kemampuan-kemampuan dan kesanggupan
sepenuhnya sesuai dengan ide-ide demokrasi(Mortensen & Schumuller. 1976)
8. Bimbingan
merupakan segalan kegiatan yang bertujuan meningkatkan realisasi pribadi setiap
individu. (Bernard & Fullmer. 1969)
9. Bimbingan
sebagai pendidikan dan perkembangan yang menekankan proses belajar yang
sistematis (Mathewson, dalam Bernard & Fullmer. 1969)
10. Bimbingan
merupakan bantuan yang diberikan kepada individu dalam membuat pilihann-pilihan
dan penyesuaian-penyesuaian yang bijaksana, bantuan itu berdasarkan atas
prinsip-prinsip demokrasi yang merupakan tugas dan hak setiap individu untuk
memilih jalan hidupnya sendiri sejauh tidak mencampuri hak orang lain.
Kemampuan membuat pilihan seperti itu tidak diturunkan (diwarisi), tetapi harus
dikembangkan (Jones, Staffler & Stewart. 1970).
d. Ragam
bimbingan menurut masalah
Dilhat dari masalah
individu, ada empat jenis bimbingan, yaitu 1. Bimbingan akademik, 2. Bimbingan
sosial pribadi 3. Bimbingan karier 4. Bimbingan keluarga.
1. Bimbingan
akademik
Bimbingan akademik,
yaitu bimbingan yang diarahkan untuk membantu para individu dalam menghadapi
dan menyelesaikan masalah-masalah akademik. Adapun yang termasuk masalahl-masalah
akadekim, yaitu pengenalan kurikulum, pemilihan jurusan/konsentrasim, cara
belajar, penyelesaian tugas-tugas dan latihan, pencarian serta penggunaan
sumber belajar, perencanaan pendidikan lanjutan, dan lain-lain.
2. Bimbinngan
sosial pribadi
Bimbingan
sosial-pribadi merupakan bimbingann untuk membantu para individu dalam
menyelesaikan masalah-masalah sosial pribadi. Adapun yang tergolong dalam
masalah-masalah sosial-pribadi adalah masalah hubungan dengan sesama teman,
dosen, serta staf, pemahaman sifat dan kemampuan diri, penyesuain diri dengan
lingkungan pendidikan dan masyarakat temapt mereka tinggl. Serta penyelesaian
konflik.
3. Bimbingan
karier
Bimbingan karier, yaitu
bimbingan untuk membantu individu dalam perencanaan, pengembangan, dan penyelesaian
masalah-masalah karier, seperti pemahaman terhadap jabatan dan tugas-tugas
kerja, pemahaman kondisi dan kemampuan diri, pemahaman kondisi lingkungan,
perencanaan dan pengembangan karier, penyesuain pekerjaan, dan penyelesaian
masalah-masalah.
4. Bimbingan keluarga
Bimbingan keluarga
merupakan upaya pemberian bantuan kepada para individu sebagai pemimpin/anggota
keluarga agar mereka mampu menciptakan keluarga yang utuh dan harmonis,
memberdayakan diri secara produktif, dapat menciiptakan dan menyesuaikan diri
dengan norma keluarga, serta berperan/berfartisipasi aktif dalam mencapai
kehidupan keluarga yang bahagia.[3]
B. Pengertian
Konseling
Secara etimologis, istilah
konseling berasal dari bahasa latin,yaitu “consilium” yang berarti “dengan”
atau “bersama” yang dirangkai dengan menerima atau “memahami”.Sedangkan dalam
bahasa Anglo-saxon, istilah konseling berasal dari”sellan”yang berarti“menyerahkan” atau” menyampaikan”.[4]
Secara
terminologinya,Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh
seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang mengalami sesuatu masalah
(disebut konsele) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien.
Istilah ini pertama kali digunakan oleh Frank Parsons di tahun 1908 saat ia
melakukan konseling karir. Selanjutnya juga diadopsi oleh Carl Rogers yang kemudian
mengembangkan pendekatan tetapi yang berpusat pada klien.
Sedangkan
konseling menurut Prayitno dan Erman Amtidalam buku Dasar-Dasar Bimbingan
Konseling (2004:105) adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui
wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang
sedang mengalami sesuatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya
masalah yang dihadapi klien. Sejalan dengan itu, Winkel mendefinisikan
konseling sebagai serangkaian kegiatan paling pokok dari bimbingan dalam usaha
membantu konseli/klien secara tatap muka dengan tujuan agar klien dapat
mengambil tanggung jawab sendiri terhadap berbagai persoalan atau masalah khusus.[5]
Berdasarkan pengertian konseling di atas dapat dipahami bahwa konseling adalah usaha membantu konseli/klien secara tatap muka dengan tujuan agar klien dapat mengambil tanggung jawab sendiri terhad1) Menurut Schertzer dan Stone (1980)
Konseling adalah upaya membantu individu melalui proses interaksi yang bersifat pribadi antara konselor dan konseli agar konseli mampu memahami diri dan lingkungannya, mampu membuat keputusan dan menentukan tujuan berdasarkan nilai yang diyakininya sehingga konseli merasa bahagia dan efektif perilakunya.
Berdasarkan pengertian konseling di atas dapat dipahami bahwa konseling adalah usaha membantu konseli/klien secara tatap muka dengan tujuan agar klien dapat mengambil tanggung jawab sendiri terhad1) Menurut Schertzer dan Stone (1980)
Konseling adalah upaya membantu individu melalui proses interaksi yang bersifat pribadi antara konselor dan konseli agar konseli mampu memahami diri dan lingkungannya, mampu membuat keputusan dan menentukan tujuan berdasarkan nilai yang diyakininya sehingga konseli merasa bahagia dan efektif perilakunya.
Istilah kinseling telah digunakan dengan luas
sebagai kegiatan yang dipikirkan untuk membantu seseorang untuk menyelesaikan
masalahnya.Kata konseling mencakup bekerja dengan banyak orang dan hubungan
yang mungkin saja bersifat pengembangan diri,dukungan terhadap krisis,
bimbingan atau pemecahan masalah. [6]
a. Defenisi
Konseling Menurut para Ahli
·
MenurutJones(1951)
Konseling adalah kegiatan dimana semua fakta dikumpulkan dan semua pengalaman siswa difokuskan pada masalah tertentu untuk diatasi sendiri oleh yang bersangkutan. Dimana ia diberi panduan pribadi dan langsung dalam pemecahan untuk lkien. Konseling harus ditujukan pada perkembangan yang progresif dari individu untuk memecahkan masalah-masalahnya sendiri tanpa bantuan.
Konseling adalah kegiatan dimana semua fakta dikumpulkan dan semua pengalaman siswa difokuskan pada masalah tertentu untuk diatasi sendiri oleh yang bersangkutan. Dimana ia diberi panduan pribadi dan langsung dalam pemecahan untuk lkien. Konseling harus ditujukan pada perkembangan yang progresif dari individu untuk memecahkan masalah-masalahnya sendiri tanpa bantuan.
·
PrayitnodanErmanAmti(2004:105)
Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien.
Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien.
·
MenurutA.C.EnglishdalamShertzer&Stone(1974)
Konseling merupakan proses dalam mana konselor membantu konseli (klien) membuat interprestasi tentang fakta-fakta yang berhubungan dengan pilihan, rencana, atau penyesuaian-penyesuaian yang perlu dibuatnya.[7]
Konseling merupakan proses dalam mana konselor membantu konseli (klien) membuat interprestasi tentang fakta-fakta yang berhubungan dengan pilihan, rencana, atau penyesuaian-penyesuaian yang perlu dibuatnya.[7]
·
Menurut APGA
(American Personel Guidance Association) dalam Prayitno
(1987:25)
Konseling adalah hubungan antara seorang individu yang memerlukan bantuan untuk mengatasi kecemasannya yang masih bersifat normal atau konflik atau masalah pengambilan keputusan.
(1987:25)
Konseling adalah hubungan antara seorang individu yang memerlukan bantuan untuk mengatasi kecemasannya yang masih bersifat normal atau konflik atau masalah pengambilan keputusan.
·
MenurutTalbert(1959)
Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antara dua orang dalam mana konselor melalui hubungan itu dengan kemampuan-kemampuan khusus yang dimilikinya, menyediakan situasi belajar. Dalam hal ini konseli dibantu untuk memahami diri sendiri, keadaannya sekarang, dan kemungkinan keadaannya masa depan yang dapat ia ciptakan dengan menggunakan potensi yang dimilikinya, demi untuk kesejahteraan pribadi maupun masyarakat. Lebih lanjut konseli dapat belajar bagaimana memecahkan masalah-masalah dan menemukan kebutuhan-kebutuhanyangakandatang.[8]
Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antara dua orang dalam mana konselor melalui hubungan itu dengan kemampuan-kemampuan khusus yang dimilikinya, menyediakan situasi belajar. Dalam hal ini konseli dibantu untuk memahami diri sendiri, keadaannya sekarang, dan kemungkinan keadaannya masa depan yang dapat ia ciptakan dengan menggunakan potensi yang dimilikinya, demi untuk kesejahteraan pribadi maupun masyarakat. Lebih lanjut konseli dapat belajar bagaimana memecahkan masalah-masalah dan menemukan kebutuhan-kebutuhanyangakandatang.[8]
·
MenurutCavanagh,
Konseling merupakan “a relationship between a trained helper and a person seeking help in which both the skills of the helper and the atmosphere that he or she creates help people learn to relate with themselves and others in more growth-producing ways.” Hubungan antara seorang penolong yang terlatih dan seseorang yang mencari pertolongan, di mana keterampilan si penolong dan situasi yang diciptakan olehnya menolong orang untuk belajar berhubungan dengan dirinya sendiri dan orang lain dengan terobosan-terobosan yang semakin bertumbuh (growth-producing ways)
Konseling merupakan “a relationship between a trained helper and a person seeking help in which both the skills of the helper and the atmosphere that he or she creates help people learn to relate with themselves and others in more growth-producing ways.” Hubungan antara seorang penolong yang terlatih dan seseorang yang mencari pertolongan, di mana keterampilan si penolong dan situasi yang diciptakan olehnya menolong orang untuk belajar berhubungan dengan dirinya sendiri dan orang lain dengan terobosan-terobosan yang semakin bertumbuh (growth-producing ways)
·
MenurutTohariMusnawar(1992)
Konseling dalam Islami adalah proses pemberian bantuan terhadap individu agar menyadari kembali akan eksistensinya sebagai makhluk Allah yang seharusnya hidup selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah, sehingga mencapai kebahagiaan di dunia dan diakhirat. Kesemuanya berlandaskan kepada Al-Qur’an dan Sunnah Rasul, sebab keduanya merupakan sumber pedoman kehidupan umat Islam.
Konseling dalam Islami adalah proses pemberian bantuan terhadap individu agar menyadari kembali akan eksistensinya sebagai makhluk Allah yang seharusnya hidup selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah, sehingga mencapai kebahagiaan di dunia dan diakhirat. Kesemuanya berlandaskan kepada Al-Qur’an dan Sunnah Rasul, sebab keduanya merupakan sumber pedoman kehidupan umat Islam.
·
MenurutASCA(AmericanSchoolConselorAssociation)
Konseling adalah hubungan tatap muka yang bersifat rahasia, penuh dengan sikap penerimaan dan pemberian kesempatan dari konselor kepada klien. Konselor mempergunakan pengetahuan dan keterampilannya untuk membantu klien mengatasi masalah-masalahnya.
Konseling adalah hubungan tatap muka yang bersifat rahasia, penuh dengan sikap penerimaan dan pemberian kesempatan dari konselor kepada klien. Konselor mempergunakan pengetahuan dan keterampilannya untuk membantu klien mengatasi masalah-masalahnya.
·
Menurut Pepinsky & Pepinsky, dalam Schertzer dan Stone
(1974)
Konseling merupakan interaksi yang (a) terjadi antara dua orang individu ,masing-masing disebut konselor dan klien ; (b) terjadi dalam suasana yang profesional (c) dilakukan dan dijaga sebagai alat untuk memudah kan perubahan-perubahan dalam tingkah laku klien.[9]
Konseling merupakan interaksi yang (a) terjadi antara dua orang individu ,masing-masing disebut konselor dan klien ; (b) terjadi dalam suasana yang profesional (c) dilakukan dan dijaga sebagai alat untuk memudah kan perubahan-perubahan dalam tingkah laku klien.[9]
·
MenurutSmithdalamSertzer&Stone(1974)
Konseling merupakan proses dalam mana konselor membantu konseli (klien) membuat interprestasi tentang fakta-fakta yang berhubungan dengan pilihan, rencana, atau penyesuaian-penyesuaian yang perlu dibuatnya.
Konseling merupakan proses dalam mana konselor membantu konseli (klien) membuat interprestasi tentang fakta-fakta yang berhubungan dengan pilihan, rencana, atau penyesuaian-penyesuaian yang perlu dibuatnya.
·
MenurutBlocherdalamShertzer&Stone(1969)
Konseling adalah membantu individu agar dapat menyadari dirinya sendiri dan memberikan reaksi terhadap pengaruh-pengrauh lingkungan yang diterimanya, selanjutnya, membantu yang bersangkutan menentukan beberapa makna pribadi bagi tingkah laku tersebut dan mengembangkan serta memperjelas tujuan-tujuan dan nilai-nilai untuk perilaku dimasa yang akan datang.
Konseling adalah membantu individu agar dapat menyadari dirinya sendiri dan memberikan reaksi terhadap pengaruh-pengrauh lingkungan yang diterimanya, selanjutnya, membantu yang bersangkutan menentukan beberapa makna pribadi bagi tingkah laku tersebut dan mengembangkan serta memperjelas tujuan-tujuan dan nilai-nilai untuk perilaku dimasa yang akan datang.
·
MenurutBerdnard&Fullmer(1969)
Konseling merupakan pemahaman dan hubungan individu untuk mengungkapkan kebutuhan-kebutuhan, motivasi, dan potensi-potensi yang unik dari individu dan membantu individu yang bersangkutan untuk mengapresiasikan ketiga hal tersebut.[10]
Konseling merupakan pemahaman dan hubungan individu untuk mengungkapkan kebutuhan-kebutuhan, motivasi, dan potensi-potensi yang unik dari individu dan membantu individu yang bersangkutan untuk mengapresiasikan ketiga hal tersebut.[10]
·
Menurut Lewis, dalam Shertzer & Stone (1974)
Konseling adalah proses mengenai seseorang individu yang sedang mengalami masalah (klien) dibantu untuk merasa dan bertingkah laku dalam suasana yang lebih menyenangkan melalui interaksi dengan seseorang yang bermasalah yang menyediakan informasi dan reaksi-reaksi yang merangsang klien untuk mengembangkan tingkah laku yang memungkinkan kliennye berperan secara lebih efektif bagi dirinya sendiri dan lingkungannya.
Konseling adalah proses mengenai seseorang individu yang sedang mengalami masalah (klien) dibantu untuk merasa dan bertingkah laku dalam suasana yang lebih menyenangkan melalui interaksi dengan seseorang yang bermasalah yang menyediakan informasi dan reaksi-reaksi yang merangsang klien untuk mengembangkan tingkah laku yang memungkinkan kliennye berperan secara lebih efektif bagi dirinya sendiri dan lingkungannya.
·
MenurutPietrofesa
Konseling merupakan tatap muka yang bersifat rahasia, penuh dengan sikap penerimaan dan pemberian kesempatan dari konselor kepada konseli.
Konseling merupakan tatap muka yang bersifat rahasia, penuh dengan sikap penerimaan dan pemberian kesempatan dari konselor kepada konseli.
·
MenurutWinkell(2005:34)
Konseling merupakan serangkaian kegiatan paling pokok dari bimbingan dalam usaha membantu konseli / klien secara tatap muka langsung dengan tujuan agar klien dapat mengambil tanggung jawab sendiri terhadap bebagai persoalan atau masalah khusus maka masalah yang dihadapi oleh klien dapat teratasi semuanya.
Konseling merupakan serangkaian kegiatan paling pokok dari bimbingan dalam usaha membantu konseli / klien secara tatap muka langsung dengan tujuan agar klien dapat mengambil tanggung jawab sendiri terhadap bebagai persoalan atau masalah khusus maka masalah yang dihadapi oleh klien dapat teratasi semuanya.
b.
Ragam Konseling
1.
Ragam Konseling
Berdasarkan Masalah
·
Konseling Pribadi-Sosial
Permasalahan yang dihadapi setiap individu
berbeda-beda apalagi yang menyangkut masalah pribadi. Peran konselor di sini
adalah masalah yang memahami setiap karakteristik masing-masing individu.
Kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam konseling pribadi sosial ini bisa berupa
menghadiri seminar tentang kepribadian yang menyangkut tentang pemahaman diri
serta masalah tentang pentingnya bersosialisasi dengan individu lain dan
melakukan konseling pribadi.
·
Konseling Akademik
Murid yang mengalami masalah belajar perlu mendapatkan bantuan
agar masalahnya tidak berlarut-larut nantinya dan siswa yang mengalami masalah
belajar ini dapat berkembang secara optimal.
·
Konseling Karir
Drummond & Ryan merumuskan
konseling karir dan perkembangannya merupakan proses di mana kegiatan, strategi
dan intervensi digunakan untuk membantu konseli dalam eksplorasi karir.
Perencanaan dan pengambilan keputusan karir dalam proses belajar pada lingkup
sekolah dan atau dalam proses kerja.
2.
Ragam Konseling Berdasarkan Tahap Perkembangan konseli
·
Konseling Pada Anak
Pada umumnya orang berpendapat bahwa
masa kanak-kanak merupakan masa yang terpanjang dalam rentang kehidupan yaitu,
saat individu tidak berdaya dan bergantung pada orang lain. Pada masa ini
timbul tuntutan-tuntutan dari masyarakat agar anak menguasai
keterampilan-keterampilan yang berguna dalam kehidupannya khususnya mengurus
dirinya sendiri.
·
Konseling dengan Remaja
Dalam melakukan konseling konselor harus
memahami karakteristik remaja, karena remaja merupakan kelompok yang unik. Rasa
kebingungan dalam menemukan identitas dirinya dan ingin memperoleh kebebasan,
mengakibatkan remaja berperilaku sangat menentang dan pemberontak namun bisa
juga menjadi penurut dan penuh kasih sayang. Hal ini yang membuat koseling atau
bimbingan dari konselor diperlukan.
·
Konseling pada Orang Dewasa
Konseling
pada orang dewasa juga dibutuhkan, karena pada masa dewasa akan terus berlanjut
dan terjadi banyak konflik intrapersonal dan interpersonal yang mengganggu
proses adaptasi. Dalam hal ini tugas konselor adalah memaksimalkan pertumbuhan
dan kemampuan coping pada klien dan membantu mengeksplorasi berbagai
area dalam kehidupan yang dirasakan tidak berfungsi dengan baik.
·
Konseling Usia Madya
Konseling pada usia madya lebih
mudah daripada konseling pada usia-usia lainnya. Hal itu disebabkan dalam usia
madya, seseorang telah dapat melihat tujuan dengan jelas, mempunyai gambaran
tentang masa depan, serta kondisi keuangan yang telah mapan.
·
Konseling pada Orang Lanjut Usia
Masa
lanjut usia sering dipandang sebagai masa penarikan diri dari pekerjaan dan
hubungan dengan lingkungan sosial, karena pada masa lanjut usia mengalami
kemunduran. Hasil-hasil penelitian yang baru menyadari adanya potensi-potensi
positif yang dimiliki oleh orang yang memasuki usia tua.
Rogers
menekankan bahwa manula adalah hipokondriak dan terobsesi pada kemunduran fisik
dan penyakit. Penelitian ini menemukan bahwa penyesuaian diri cenderung stabil
sepanjang kehidupan seseorang. Jadi konselor untuk lansia kiranya memikirkan
pendapat Rogers ini, karena akan sangat memengaruhi sikap, tindakan, dan
pendekatannya kepada lansia.
3.
Ragam Konseling berdasarkan Jumlah Konseli
·
Konseling Individual
Konseling individual adalah proses belajar melalui hubungan khusus secara
pribadi dalam wawancara antara konselor dan seorang konseli (siswa). Konseli
mengalami kesukaran pribadi yang tidak dapat ia pecahkan sendiri, kemudian ia
meminta bantuan konselor sebagai petugas yang professional dengan jabatannya
dengan pengetahuan dan keterampilan psikologi. Konseling ditujukan pada
individu yang normal, yang menghadapi masalah dalam pendidikan, pekerjaan, dan
sosial di mana ia tidak dapat memilih dan memutuskan sendiri. Oleh karena itu,
konseling hanya ditujukan kepada individu yang sudah menyadari kehidupan
pribadinya.
·
Konseling Kelompok
Konseling
kelompok merupakan upaya bantuan kepada peserta didik (siswa) dalam rangka
memberikan kemudahan dalam perkembangan dan pertumbuhannya. Selain bersifat
pencegahan, konseling kelompok dapat pula bersifat penyembuhan.
BAB
III
KESIMPULAN
Bimbingan dan
konseling merupakan terjemahan dari guidance dan counseling dalam bahasa
inggris. Arti dari kedua istilah itu baru dapat ditangkap dengan tepat, bila
ditinjau apa yang dimaksudkan dengan kedua kata asli dalam bahasa inggris.
Dalam kamus bahasa inggris guidance dikaitkan dengan asal kata guide, yang
diartikan sebagai berikut : menunjukan jalan (showing the way), memimpin
(leading), menuntun (conducting), memberikan petunuj (giving instruction),
mangatur (regulating), mengarahkan (governig), memberikan nasihat (giving
advice).
Dilhat dari
masalah individu, ada empat jenis bimbingan, yaitu 1. Bimbingan akademik, 2. Bimbingan
sosial pribadi 3. Bimbingan karier 4. Bimbingan keluarga.
Ragam Konseling
Berdasarkan Masalah
·
Konseling Pribadi-Sosial
·
Konseling Akademik
·
Konseling Karir
Ragam
Konseling Berdasarkan Tahap Perkembangan konseli
·
Konseling Pada Anak
·
Konseling dengan Remaja
·
Konseling Usia Madya
·
Konseling pada Orang Lanjut Usia
DAFTAR
PUSTAKA
Bakar
Abu,”dasar-dasar konseling”, Cipta Pustaka, Bandung, 2010
Juntika
Achmad, “bimbingan dan Konseling”, Refika aditama, Bandung, 2006
Prayitno
erman, “dasar-dasar Bimbingan dan Konseling”, Rineka cipta, Jakarta, 2004
Tarmizi,
“pengantar Bimbingan dan Konseling”, perdana Publishing, medan, 2011
Ketut
sukardi, “ Proses Bimbingan dan Konseling disekolah”, pt Bineka Cipta,jakarta,
2008
Ridwan,
“Bimbingan konseling disekolah”, pt Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2009
[1] “bimbingan dan konseling dalam latar kehidupan”, Achmad Juntika
Nurihsan,Refika aditama,Bandung, 2006 hal. 7
[2] “pengantar bimbingan konseling”, Tarmizi, Perdana Publishing, Medan,
2011, hal.26-27
[3] “bimbingan dan konseling”, achmad Juntika Nurihsan,refika Aditama,
Bandung, 2009, 16-18
[4] Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling,Prayitno dan Erman Amti,Penerbit
Rineka Cipta,Jakarta 2004,hal 99
[5] Ibid.,hlm 105
[6] Dasar-dasar Konseling Tinjauan Teori dan praktik,Abu bakar
M.Luddin,Cita Pusataka media perintis,bandung 2010, hlm 16
[7] Opcit,.hlm 17
[8] Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling,Prayitno dan Erman amti,Rineka
Cipta, Jakarta 2004, hlm 101
[9] Ibid,.hlm 18-19
[10] Ibid,.hlm 18
Tidak ada komentar:
Posting Komentar